BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Persaingan industri saat
ini semakin ketat, berbagai cara dilakukan untuk memenangkan persaingan. Tidak
sedikit para pengusaha kalah dalam persaingan produksi. Kekalahan itu terjadi
karena hasil produknya tidak banyak diminati dalam hal ini tidak laku di pasaran,
sehingga menimbulkan kerugian besar. penting adanya suatu manejemen pengawasan
kualitas produk. Saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan penghasil barang
melabelkan nama kualitas pada media iklan maupun langsung pada kemasan
produknya. Hal tersebut dilakukan tidak lebih agar konsumen yakin bahwa produk
yang ditawarkan kepadanya adalah produk yang paling baik. Sistem kualitas
tersebut dikenal dalam dunia produksi adalah Quality Control atau Pengendalian Mutu Produk. Pengendalian
kualitas produk dalam proses produksi merupakan faktor yang sangat penting bagi
dunia industri karena pengendalian kualitas yang baik dan dilakukan secara
terus menerus akan dapat mendeteksi ketidaknormalan secara cepat, sehingga
dapat segara dilakukan tindakan antisipasinya. Tujuan pokok pengendalian
kualitas secara statistik adalah menyidik dengan cepat terjadinya sebab-sebab
terduga atau pergeseran proses sedemikian hingga penyelidikan terhadap proses
itu dan tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang
tidak sesuai diproduksi.
1.2
Permasalah
Berdasarkan keterangan dari latar belakang
di atas, maka munculah permasalahan mengenai cacatnya produksi kertas pada PT X
Paper Products dan mengalisa solusi dari permasalahan produksi Jenis IT 127 dan
IT 170 menggunakan metode Six Sigma.
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini
bertujuan :
a.
Untuk mengetahui keadaan
pengendalian kualitas kertas pada PT X.
b.
Untuk mengetahui faktor utama
penyebab suatu produk kertas mengalami kegagalan dalam proses produksi.
c.
Melihat kapabilitas kinerja
perusahaan dalam memproduksi kertas.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.1 Pendefinisian Masalah (Define)
Fase Define adalah langkah awal dalam melakukan analisa Six Sigma. Hal pertama yang dilakukan
dalam fase ini adalah mengidentifikasi hal-hal yang dianggap penting oleh
pelanggan (Critical to Quality/CTQ).
Secara garis besar keinginan pelanggan terdiri atas dua hal utama, yaitu
ketepatan waktu dan kualitas produk. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Paper Machine/PM bahwa CTQ adalah
masalah kondisi fisik kertas. Perusahaan ini hanya bergerak pada pembuatan
kertas saja. Bahan pembuatan kertas terdiri atas 3 bahan utama yaitu Pulp, Ash,
dan bahan kimia lainnya. Keinginan konsumen paling utama adalah masalah
kualitas kertas baik dari segi warna, kekuatan kertas dan ketahanan kertas.
Jenis kertas yang diproduksi berdasarkan tingkat kualitas terdapat 10 pilihan, dari
berat yang dapat dipesan oleh konsumen mulai dari 50 gr sampai dengan 200 gr.
x_bar
|
Value
|
sigma
|
Value
|
SQRT_N
|
UCL
|
Value
|
LCL
|
Value
|
x_bar_L
|
87,2
|
sigma_L
|
0,56
|
9,22
|
UCL_L
|
87,38
|
LCL_L
|
87,02
|
x_bar_a
|
-9,47
|
sigma_a
|
0,37
|
9,22
|
UCL_a
|
-9,35
|
LCL_a
|
-9,59
|
x_bar_b
|
-5,89
|
sigma_b
|
0,16
|
9,22
|
UCL_b
|
-5,84
|
LCL_b
|
-5,95
|
x_bar_Br
|
78,49
|
sigma_Br
|
1,09
|
9,22
|
UCL_Br
|
78,85
|
LCL_Br
|
78,14
|
x_bar_W
|
0,58
|
sigma_W
|
0,23
|
9,22
|
UCL_W
|
0,65
|
LCL_W
|
0,5
|
Tabel 4.1 Nilai UCL dan LCL pada Kertas Jenis IT 127
Tabel 4.2 Nilai UCL dan LCL pada Kertas Jenis IT 170
x_bar
|
Value
|
sigma
|
Value
|
SQRT_N
|
UCL
|
Value
|
LCL
|
Value
|
x_bar_L
|
80,86
|
sigma_L
|
0,34
|
11,49
|
UCL_L
|
80,94
|
LCL_L
|
80,77
|
x_bar_a
|
23,51
|
sigma_a
|
0,54
|
11,49
|
UCL_a
|
23,65
|
LCL_a
|
23,37
|
x_bar_b
|
2,14
|
sigma_b
|
0,25
|
11,49
|
UCL_b
|
2,21
|
LCL_b
|
2,07
|
x_bar_Br
|
55,99
|
sigma_Br
|
2,41
|
11,49
|
UCL_Br
|
56,61
|
LCL_Br
|
55,36
|
x_bar_W
|
0,21
|
sigma_W
|
0,11
|
11,49
|
UCL_W
|
0,24
|
LCL_W
|
0,19
|
Jumlah jenis warna pada kertas yang
diproduksi hampir mencapai 340 warna, Warna dominan yang sering dipesan oleh
konsumen adalah jenis warna IT 170 (kombinasi warna merah, kuning dan biru) dan
warna IT 127 (kombinasi warna merah, kuning dan turqis).
Dengan menggunakan Tabel 4.1 dan
Tabel 4.2 dapat diketahui jumlah kertas yang mengalami kecacatan seperti yang
dijelaskan sebelumnya yaitu dikategorikan cacat apabila tidak mencapai nilai
atau kurang dari LCL dan mencapai atau lebih dari UCL. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 untuk mengetahui banyaknya cacat kertas
berdasarkan jenis warna. Tabel 4.3 untuk jenis warna IT 127 dan Tabel 4.4 untuk
jenis warna IT 170.
No
|
Jenis Masalah Warna
|
Jumlah
|
1
|
Sangat terang
|
49
|
2
|
Sangat gelap
|
34
|
3
|
Merah berlebihan
|
32
|
4
|
Hijau berlebihan
|
35
|
5
|
Kuning berlebihan
|
35
|
Tabel 4.3 Data Cacat Kertas Jenis IT 127
Tabel 4.3 Data Cacat Kertas Jenis IT
127 (Lanjutan)
No
|
Jenis Masalah Warna
|
Jumlah
|
6
|
Biru berlebihan
|
25
|
7
|
Sangat cerah
|
45
|
8
|
Kertas pucat
|
33
|
9
|
Putih mendominasi
|
24
|
10
|
Tidak putih
|
38
|
4.3
Analisis Masalah
di PT X (Analyze)
Fase Analyze merupakan langkah ketiga dalam proses Six Sigma. Tujuan dari fase ini adalah menganalisis sebab-sebab
utama yang menyebabkan masalah pada proses. Pada penelitian ini sebab-sebab
utama permasalahan tersebut dianalisis dengan menggunakan diagram sebab-akibat
:
4.3.1
Diagram Sebab
Akibat (Cause and Effect Diagram)
Diagram sebab akibat digunakan untuk
melihat sejumlah kemungkinan yang menyebabkan permasalahan yang terjadi pada
proses. Informasi tentang hal- hal yang menyebabkan permasalahan tersebut
diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak Paper
Machine perusahaan.
Setelah dilakukan wawancara dengan
pihak Paper Machine PT X dan pengolahan data aktual lapangan diketahui bahwa
masalah Sangat Terang pada jenis kertas IT 127 dan Merah Berlebihan pada jenis
kertas IT 170 PT X disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu faktor bahan,
proses pengerjaan, pekerjaan (method),
dan lingkungan (environment). Untuk
lebih jelasnya, penyebab-penyebab dari masalah sangat terang ataupun merah
berlebihan dapat dilihat pada bagan kendali sebab akibat.
Jenis Cacat
|
Penyebab Cacat
|
Design Solusi
|
sangat terang Jenis IT 127
|
Steam pemanasan
bersuhu tinggi
|
-Setting manual
-tutup valve
|
air jernih berlebihan
|
-tambahkan dyes
|
|
kurang dyes
|
-tambahkan dyes
|
|
zat pengikat
|
-tambahkan dosis percoll
|
|
broke kurang
|
-distabilkan sesuai
standar 5
sampai 10%
|
|
kecerobohan pekerja
|
-operator komputer lebih
teliti
-mengadakan training APAR, Chemical, Dyes dan
Operasional Kerja
-untuk masa yang akan datang
diperlukan evaluasi pekerja setiap tiga bula
|
Jenis Cacat
|
Penyebab Cacat
|
Design Solusi
|
merah berlebihan jenis IT
170
|
steam pemanasan
bersuhu tinggi
|
-setting manual
-tutup valve
|
kelebihan dyes
|
-kurangi dyes merah secara
automatis
|
|
zat pengikat
|
-tambahkan dosis percoll
|
|
broke kurang
|
-distabilkan sesuai
standar 5
sampai 10%
|
|
Kecerobohan pekerja
|
-operator komputer lebih
teliti
-mengadakan training APAR,
Chemical, Dyes dan Operasional Kerja
-untuk masa yang akan datang
diperlukan evaluasi pekerja setiap tiga bula
|
Dari Tabel 4.9 dan 4.10 dapat
diketahui bahwa hal yang harus dilakukan untuk mencegah penyebab utama di kedua
jenis yaitu IT 127 dari masalah sangat terang dan IT 170 dari masalah merah
berlebihan adalah dengan mengadakan training APAR, Chemical, Dyes, dan
Operasional kerja. Dibutuhkan suatu evaluasi setiap pekerja untuk mengetahui
pekerja yang layak atau semakin buruk guna mengurangi tingkat kecerobohan yang
mengakibatkan kecacatan kertas.
Pada penelitian ini hanya dilakukan
analisa sampai analyze, sehingga
belum dapat diketahui perbaikan kualitas produk kertas jenis IT 127 dan IT 170
dan kinerja pada PT X setelah dilakukan analisis Six Sigma. Selain itu, Six
Sigma merupakan metode perbaikan yang bersifat iteratif yang harus
dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai level perbaikan 6 sigma
sehingga belum dapat diperoleh hasil perbaikan kualitas 6 sigma karena baru
dilakukan perbaikan pada satu masalah kualitas.
SUMBER: repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4837/.../PARLAUNGAN-FST.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar